Daftar Blog Saya

Jumat, 17 Oktober 2025

Apresiasi Publik untuk Kinerja Nyata: Yandri Susanto Masuk Jajaran Menteri Terbaik Berdasarkan Hasil Survei

 

​JAKARTA – Kinerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, mendapatkan pengakuan dan apresiasi tinggi dari publik. Berdasarkan beberapa hasil survei terbaru dari berbagai lembaga, Yandri Susanto secara konsisten masuk dalam jajaran tiga besar menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi, sebuah indikasi positif atas keberhasilan program pembangunan yang berpihak pada masyarakat desa dan wilayah tertinggal.

​Salah satu survei signifikan, seperti yang dirilis oleh Strategic and Political Insight Network (SPIN) pada periode Oktober 2025, menempatkan Yandri Susanto sebagai salah satu menteri teknis terbaik di kabinet. Sebelumnya, Lembaga The Republic Institute juga mencatat Mendes PDTT sebagai salah satu dari tiga menteri dengan kepuasan publik tertinggi pada evaluasi 100 hari kerja pemerintahan, dengan tingkat kepuasan mencapai 75,5%.

​Faktor Kunci Tingginya Kepuasan Publik

​Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Yandri Susanto tidak terlepas dari sejumlah kebijakan dan implementasi program yang dinilai berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat di perdesaan:

​Penguatan Ekonomi Desa Melalui Koperasi:

Yandri Susanto dinilai berhasil mengimplementasikan program penguatan ekonomi desa, terutama melalui pembentukan dan pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Program ini menciptakan peluang bisnis di bidang pertanian, mulai dari penyediaan pupuk, pengumpulan hasil panen (padi, jagung, dan umbi-umbian), hingga pemasaran. Kopdes berperan penting dalam memastikan petani mendapatkan harga jual yang layak dan menciptakan jalur distribusi yang adil.

​Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD):

Program TEKAD menjadi inovasi andalan Kemendes PDTT yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua dan daerah lainnya. TEKAD berfokus pada pemberdayaan masyarakat desa untuk menggerakkan sektor pertanian dan menciptakan peluang usaha berkelanjutan.

​Sinergi Program Lintas Kementerian:

Publik mengapresiasi kemampuan Yandri Susanto dalam mengoordinasikan berbagai program yang bersentuhan dengan masyarakat desa, terutama dalam konteks pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan antarwilayah. Kolaborasi ini menunjukkan fokus serius pemerintah pada pembangunan yang terintegrasi.

​Kedekatan dengan Rakyat:

Selain kebijakan strategis, kedekatan personal Yandri Susanto dengan masyarakat desa menjadi faktor penting. Dilaporkan bahwa Mendes PDTT rutin mengunjungi desa-desa dan bahkan tak jarang menginap di rumah warga, sebuah sikap yang menunjukkan komitmen kuat dalam memahami dan menyelesaikan masalah di tingkat akar rumput.

​Konsistensi Program dan Fokus pada Pangan

​Keberhasilan Yandri Susanto dalam menjaga kesinambungan program pembangunan desa dan fokusnya pada isu strategis seperti ketahanan pangan (contohnya melalui penanaman jagung di berbagai daerah, termasuk Papua Tengah) menjadi indikator keberhasilan. Kebijakan-kebijakan di bawah kepemimpinannya, seperti digitalisasi ekonomi desa dan program karya-karya produktif, telah menjadi motor utama yang meningkatkan kepuasan publik.

​Dengan hasil survei yang konsisten menempatkannya di klaster menteri terbaik, kinerja Mendes PDTT Yandri Susanto menjadi cerminan bahwa pembangunan yang dimulai dari desa dan daerah tertinggal merupakan langkah strategis yang didukung penuh dan dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat.

#MenteriTerbaik

#YandriSusantoTerbaik

#YandriSusantoTOP

#SelamatUlangTahunPrabowo


@prabowo

@YandriSusanto

@ArizaPatria

Kamis, 16 Oktober 2025

Melkianus Mote Resmi Buka Bimtek KDMP, Tekankan Koperasi sebagai Kunci Kemakmuran Deiya


Koperasi dan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

​Bupati Deiyai- Melkianus Mote, ST secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Koperasi Merah Putih (KDMP) di Waghete - Deiyai ​​pada Rabu, 15 Oktober 2025. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Deiyai ​​ini melibatkan pemerintah kampung dan pengurus KDMP dari 67 kampung se-Kabupaten Deiyai. 

Rencana penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Deiyai dengan melihat program ini sebagai peluang emas bagi Koperasi Merah Putih. Ia menantang pihak manapun yang menolak MBG untuk berdiskusi dengannya, sambil menekankan aspek perputaran uang dan pemberdayaan ekonomi lokal yang ditawarkan program tersebut.

Ia memberikan contoh bagaimana MBG membutuhkan pasokan dalam jumlah besar, seperti 3.000 butir telur, ikan danau, atau 300 ekor ayam (jika dihitung 3.000 porsi), serta pasokan buah-buahan dan sayuran. Kebutuhan masif ini akan menjadi pasar yang pasti bagi produk-produk yang dihasilkan oleh Koperasi Kampung. Tim MBG akan diwajibkan untuk membeli bahan baku dari Koperasi di kampung-kampung, yang pada pelaksanaannya akan dikelola dan dimasak oleh mama-mama asli Deiyai.

​Lebih lanjut, Bupati Mote menegaskan dukungannya untuk setiap inisiatif koperasi, termasuk pengembangan tempat wisata. Ia juga mengumumkan rencana untuk merekeningkan seluruh masyarakat Deiyai ​​dan menempatkan layanan BRImo di kampung-kampung melalui koperasi. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses transaksi keuangan, termasuk pencairan bantuan sosial (Bansos), tanpa perlu menumpuk di Waghete. Rencana pemasangan mesin ATM di beberapa wilayah seperti Debei, Tigi Barat, Bomou, Wagamo, Damaa, Okomo, dan Gakokebo juga dicanangkan untuk memudahkan akses masyarakat.

​Bupati Mote berpesan agar kepala dinas terkait dan pendamping desa memberikan pelatihan yang intensif. Ia berharap Koperasi Kampung tidak hanya menunggu bantuan pemerintah, tetapi menunjukkan inisiatif dan hasil kerja terlebih dahulu. “Saya mau mendengar kalau Bapak Bupati, kami sudah melakukan kegiatan atau pekerjaan ini dan itu, tetapi kami butuh dana lagi, kami butuh bahan lagi, itulah yang saya tunggu nanti saya bantu,” tutup Melkianus Mote, memotivasi pengurus koperasi untuk segera bekerja keras.

Rabu, 15 Oktober 2025

Membangun Lumbung Pangan dari Timur: Dukungan Menteri Desa dan PDT Pacu Ketahanan Pangan Jagung di Nabire, Papua Tengah

Pemerintah Pusat menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya di wilayah timur Indonesia. Hal ini terwujud melalui dukungan penuh dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes dan PDT), Yandri Susanto, terhadap program penanaman jagung di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Inisiatif strategis ini tidak hanya bertujuan meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat desa. 

Dalam kunjungannya ke Nabire, Mendes PDTT secara langsung berpartisipasi dalam penanaman jagung bersama petani lokal di Kampung Bumi Raya, Distrik Nabire Barat. 

Peran sentral dari Kopdes Merah Putih adalah sebagai penampung dan pengepul hasil panen petani. Koperasi ini memastikan hasil produksi, seperti jagung, padi, dan umbi-umbian, dibeli dengan harga yang kompetitif dan menguntungkan. Pemerintah bahkan telah menetapkan harga beli yang jelas, misalnya untuk jagung seharga Rp5.500 per kilogram, yang bertujuan memberikan kepastian pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Dukungan Pangan Lokal untuk Program Nasional

Lebih lanjut, program penanaman jagung di Nabire ini memiliki korelasi erat dengan program strategis nasional, seperti inisiatif Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebagian hasil panen dari petani di Nabire diarahkan untuk memasok kebutuhan pangan bergizi di tingkat lokal, memastikan ketersediaan bahan pangan sehat bagi anak-anak dan masyarakat.

Mendes dan

PDT turut mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan komunal guna menanam padi, umbi-umbian, dan sayur-sayuran, yang semuanya dibutuhkan untuk mendukung program MBG.

Penguatan Ekonomi Desa dan Kesejahteraan OAP

Dukungan terhadap pertanian jagung di Nabire ini sejalan dengan visi pembangunan yang berfokus pada pemerataan kesejahteraan, dimulai dari desa. Program ini merupakan langkah nyata untuk memberdayakan masyarakat asli Papua (OAP) melalui penguatan ekonomi lokal.

Dengan dukungan infrastruktur pertanian, pendampingan teknis, dan jaminan pasar melalui Kopdes, diharapkan petani di Nabire dapat meningkatkan produktivitasnya secara signifikan. Hal ini sekaligus menjadi bukti komitmen pemerintah pusat dalam menuntaskan kemiskinan dan memajukan Tanah Papua agar masyarakatnya dapat mencapai kesejahteraan.

Penanaman jagung di Nabire, yang disaksikan langsung oleh Menteri Desa dan didukung penuh oleh pemerintah daerah setempat, menjadi simbol harapan dan langkah konkret bahwa Papua Tengah siap menjadi lumbung pangan yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan.

Apresiasi Publik untuk Kinerja Nyata: Yandri Susanto Masuk Jajaran Menteri Terbaik Berdasarkan Hasil Survei

  ​JAKARTA – Kinerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, mendapatkan pengakuan dan ...